Selasa, 13 Juli 2010

nasehat dan quote yang mengubah hidupku : Rikko

nasehat yang pertama, terinspirasi dari Rikko Filiano

"selama peluit inning terakhir belum dibunyikan, berarti pertandingannya belum usai"

nasehat itu dilontarkan oleh temanku Rikko (yang katanya disadur dari serial anime) ketika aku merasa panik dan berada di ambang keputusasaan dalam rangka mencari cara untuk mempertahankan status "mahasiswa".. walaupun toh akhirnya status itu terlepas, tapi saat itu kata-kata Rikko benar-benar menginspirasiku.. dan membuatku sadar, "aku tidak mau (mengaku) kalah sebelum aku benar-benar kalah"..

implikasinya cukup luas, dan aku cukup bangga dengan itu, walaupun kadang-kadang aplikasinya dalam permasalahan sepele.. misalnya waktu main DoTA, ketika tim kami sudah di ambang kekalahan dan seorang temanku berkata "wah ini mah sudah pasti kalah.. diemin aja deh, biar cepat selesai...".
memang sih logikanya kalau cepat selesai, cepat memulai game baru lagi..irit waktu dan irit duit juga.. tapi gara-gara Rikko, waktu mendengar pernyataan temanku itu, gengsiku langsung tersentil dan semangatku untuk bertahan malah berkobar...haha.. walaupun tetap kalah, tapi game yang umumnya diselesaikan dalam 1 jam, molor sampai 2 jam, dan aku merasa PUAS!! karena aku tidak memberikan kekalahanku dengan cuma-cuma.....haha.

intinya, seburuk apapun kondisinya, jangan menyerah sebelum masalahnya selesai, atau sebelum kamu mengeluarkan semua yang kamu punya!!

TAPI!!!

hehe belum selesai... pernyataan "jangan menyerah" memang baik.. tapi tidak berhenti sampai disitu saja..
Baru-baru ini aku membaca sebuah buku, dan ada pernyataan yang menarik di dalamnya :
"If you keep doing what are you doing right now, you will get the same result that you are getting right now" - Philip Hayes & Jenny Rogers

banyak teman-temanku yang terjebak dengan kata-kata "jangan menyerah" atau "kalau usahamu tidak berhasil, coba dan coba lagi"...
memang prinsip itu baik dan mengandung arti "gigih", "ulet", tapi masih ada kekurangannya. kalau kita melakukan sesuatu yang sudah jelas tidak berhasil, walaupun kita berusaha melakukannya lagi, hasilnya akan tetap sama..
kuncinya adalah, coba lagi dengan metode yang berbeda... jadi selain menjadi gigih, kita juga harus menjadi kreatif atau pandai (dengan tidak mengulang cara yang sama)

contohnya adalah Thomas Alva Edison, dia mengulangi percobaan membuat bola lampu sampai seribu kali, TAPI dia tidak memakai cara yang sama 2 kali..

contoh lain, ada seorang teman (pria) yang melakukan pdkt, dan setelah beberapa lama dia menyatakan perasaannya, dan dia ditolak...
Dia bercerita bahwa dia tidak akan menyerah dan akan mencoba terus sampai berhasil.
aku akui semangat pantang menyerahnya luar biasa, dia melanjutkan usahanya sampai bertahun-tahun kemudian.. tapi akhirnya cintanya tetap harus kandas tak berbalas...
yang membuatnya gagal bukan karena sang wanita berhati sedingin es, atau dia seorang lesbian.. tapi karena temanku mengulang-ulang metode yang sama sejak awal dia memulai pdkt, sehingga sang wanita menjadi bosan dan kehilangan minatnya..


yup that's all.. semoga nasehat dari temanku (dan beberapa tambahan dariku =] ) bisa berguna..

cheers!

Senin, 05 Juli 2010

Estetika

ada yang tahu apa itu keindahan??

pertanyaan itu membuyarkan kebengonganku dalam kelas "estetika musik"..
secara reflek otakku berpacu, mirip dengan fitur search di komputer ketika seseorang menekan tombol "enter".. ga pake lama, beberapa "file" langsung nongol dengan antusias, lalu aku mulai memilah-milah untuk memecahkan misteri ini....daripada nganggur pikirku..

dalam konteks ini, keindahan dikaitkan estetika, diambil dari kata Yunani "Aesthesis", yang artinya sesuatu yang berhubungan dengan keindahan dan citarasa.
yah kesannya, estetika itu sepele, tapi estetika sukses menonjolkan dirinya menjadi penting dalam kehidupan..
manusia menuntut, kalau suatu hal itu ga cukup cuma dengan benar-salah, baik-buruk, pantas-tidak pantas, besar - kecil, dll, tetapi harus terlibat di dalamnya suatu ukuran "indah - tidak indah"..

misalnya : siswi smu kalau ke sekolah harus pake seragam, n dia ga bisa protes, karena seragam sekolah masuk dalam ukuran benar - salah.. tetapi dia pasti pengin tampil "indah" dengan seragamnya.. maka ia meng-ketat-kan bajunya agar pas badan, roknya dipendekin, trus nambah beberapa aksesori, dan lain-lain...
semua orang menginginkan keindahan.. dan semua orang diberkati dengan bakat untuk menjadi indah..

kalau terbersit di pikiranmu, "ga mungkin!! ada tuh orang-orang yang norak, ga matching, jadul, ketinggalan jaman", dan berbagai macam ejekan lain, berarti...kesalahan ada pada layar kaca mu!!.. haha...

aku tetap mendukung teoriku bahwa semua orang diberkati dengan keindahan...
untuk menjawab kedongkolanmu, aku tanya sekali lagi "apa itu indah??"
untuk mempersempit ruang lingkup, kita fokus ke satu objek aja deh... "manusia"

yak silahkan adik-adik sekalian berpikir, manusia seperti apa yg yang bisa disebut "indah"... (btw, karena aku cowo, jadi reflek objek yang keluar adalah cewe... bagi para pembaca dari jenis kelamin lain, silahkan menyesuaikan)

cantik, sexi, menarik, menantang, hot...

TEET TOOT! ga cukup!! kurang detil..

cantik : hidung mancung, punya lesung pipit, rambut sebahu warna hitam, kulit putih dan mulus
sexi : kaki jenjang, tubuh padat berisi, tidak kurus, tidak gemuk, perut rata, dada menjulang, pantat bikin melotot ngiler
menarik :
menantang :
hot :
silahkan di isi sendiri sisanya...

lagi-lagi otakmu berteriak protes, "TUNGGU, itu kan menurutmu"..

tidak! kmu salah!! itu bukan menurutku... tapi menurut ukuran yang dikampanyekan oleh kaum kapitalis di media yang beredar...
coba aja cek kamar mandi n kamar riasmu... klo ada banyak yg tulisannya "whitening" berarti kena kamu.. haha..

ok2, back to topic.... yang mau aku bilang adalah, keindahan itu relatif.. punya ukurannya masing2... indah bagi satu orang, belum tentu indah bagi orang yang lain...
bayangin aja perang mulut (tentang penampilan) antara geng Metal lawan geng Dugem...
trus gimana?? yang bener yg geleng2 atau yang angguk2??

singkat kata singkat cerita, aku kasih kesimpulan aja...
"indah" dibagi jadi dua perspektif, indah sebagai objek dan indah sebagai subjek..
sebelum memutuskan bahwa sesuatu itu indah atau tidak, perlu dilihat perspektifnya dulu..

objek adalah hal2 yang kita nilai.. sebanding dengan tingkat apresiasi kita.. semakin tinggi kemampuan apresiasi kita, maka kita akan lebih sering menemukan hal2 yang indah..
tingkat apresiasi ditentukan dari banyak faktor.. misalnya lingkungan, pola pikir, tingkat pendidikan, kedewasaan, genetik, bakat, kondisi psikologis, karakter/sifat, dll..

subjek adalah hal2 yang dinilai oleh orang lain.. sebanding dengan kemampuan kita memberikan hal yang menarik, dipengaruhi oleh faktor2 diatas ditambah dengan : bidang kecerdasan, tingkat kecerdasan, n tingkat kreativitas.

contoh : aku (sebagai subjek) tidak bisa menggambar (tidak indah), tapi aku bisa menilai bahwa gambar orang lain (sebagai objek) itu bagus (indah)

bagaimana adik2?? sampai sini sudah jelas?? ada yang mau ditanyakan??
tidak?? bagus.. kita lanjut ya..

pertanyaan ke 2 : apakah sesuatu yg tidak indah (jelek) itu berarti buruk??

jawabanku : tidak! ga! no! nein! nehi!..
mengutip dan merubah sedikit isi dari pepatah lama..
"kejelekan adalah keindahan yang tertunda/terselubung/ketutupan" ...

dulu ada musisi tahun 1920an ke atas, yang dikata2in n ditertawakan.. karena membuat musik disonan(musik fals), ada juga yang membuat musik lingkungan (musik se bunyinya), n musik ga jelas n gado2...(musiknya beneran ga jelas...aku sendiri sempat ikut ngatain, musik apa ini??)
TAPI beberapa tahun kemudian.. ketika industri film mulai berkembang...musik2 mereka ini mulai laku keras... (cikal bakal ambient music, n sound effect)

contoh lain... dunia fashion dulu begitu teratur n rapi... semua yang "aneh" dibabat habis...jadi dunia mode cenderung stabil, bahkan stagnan..
tapi coba lihat sekarang.. buanyak banget model baju yang aneh2.... malahan yg dulunya dibilang bagus, sekarang dibilang "ketinggalan jaman, ga gaul, baju apa itu, dll (intinya dianggap jelek)

the point is : "jelek" itu bukan sesuatu yang buruk... cuma lagi ngumpet di belakang "indah" saja... yah kebetulan "jelek" memang sering jadi bahan hinaan..
TAPI
perlu diingat lagi... jelek(tidak indah) itu sebanding dengan indah..
JADI
kalau kita menilai kejelekan sebagai objek, naikin aja apresiasi kita.. pasti akan terlihat lebih indah...
dulu ada sebuah band indo yang aku kata2in habis2an.. band apa ini?? bikin malu aja..
tapi aku ga mau jadi manusia sempit yg brenti sampai situ.. aku naikin apresiasiku..
misal : ooh band ini pengorbanannya untuk sampai major label luar biasa, mbelain jual2 barang sampai habis2an..brarti bandi ini niat n serius (lumayan dari jelek banget naik ke jelek aja).
trus band ini rela memeras keringat kerja romusha, mengikuti tuntutan labelnya untuk promosi tiap hari...(dari jelek naik ke lumayan)...dst....dst....

begitu teman2...jelas??
sabar ya dikit lagi selesai.. hehe

sebenernya poin yang mau aku sampaikan itu adalah yg berikut ini... tapi untuk sampai situ memang harus melalui 2 poin di atas...haha terima kasih masih menyimak dengan seksama..

dari segala hal di dunia ini, hal apa yang paling utama??

H.I.D.U.P

sekarang pertanyaannya : apakah hidupmu indah?? : )

minimal setelah membaca poin2 di atas, aku yakin teman2 pasti tahu apa yg harus dilakukan..

hidup selalu objek, karena kita subjeknya....



Thank you!!
God Bless You...




Sumber : W. Anwar L. Ph - Filsafat Estetika
Suka Hardjana - Estetika Musik
Z. Lissa - Aufsatze zur Musikastethik
A. Wellek - Musikpsychologie Und Musikasthethik